Ads 468x60px

Featured Posts

Pages

Memahami Bagaimana Anak Belajar

Pernahkah anda menemukan seorang siswa yang sulit diatur dan selalu berjalan kesana-kemari bahkan berlari-lari sendiri? Atau pernahkah anda menemukan seorang siswa yang sibuk sendiri, tidak bisa diarahkan sesuai kondisi belajar yang anda  inginkan ?

Jika Anda menemukannya, bagaimana mengatasinya? Paling tidak ia bukan penghalang bagi siswa lainnya untuk tetap bisa belajar dan mengikuti pelajaran yang akan anda sampaikan?

Pastinya anda sudah punya cara tersendiri bagaimana mengatasinya. Saya pernah bertanya kepada rekan sesama guru di tempat saya mengajar, setiap orang memiliki caranya sendiri-sendiri sesuai ilmu dan pengalaman yang diperoleh. Ada yang keras, ada yang lembut. Ada yang dengan cara mengikuti kemauan anak ada juga yang memekasakan kemauannya. Ada yang dengan cara meraihnya ada juga yang dengan cara membiarkannya (nantinya juga berubah...)

Terlepas dari bagaimana guru mengatasi siswa seperti diatas, yang terpenting adalah kita harus benar-benar memahami bagaimana anak itu belajar. Mengapa kita harus memahami bagaimana seorang anak belajar? Karena kita tidak bisa memaksakan keinginan dan cara kita sendiri pada semua anak di kelas yang kita ajar. Anak memiliki karakteristik tersendiri yang satu sama lain memiliki perbedaaan. Kesalahan dalam memahaminya akan berpengaruh pada tindakan seorang guru dan efeknya pada perkembangan belajar anak.

Berikut ini beberapa point sebagai dasar bagaimana kita bisa memahami bagaimana anak belajar, antara laian :
  1. Anak tidak berfikir seperti layaknya orang dewasa berfikir.
  2. Anak-anak belajar dengan berbagai cara. Mereka menyerap informasi dengan cara pengalaman nyata, termasuk melalaui alat indra penciuman, perasa, pendengaran, penglihatan, dan peraba
  3. Anak-anak juga belajar melalui berbagai pengalaman dengan objek, orang dan kegiatan yang berada di sekitar mereka.
  4. Anak-anak belajar satu sama lain dan pembelajaran meliputi aspek kognisi dan afeksi
Empat point diatas mudah-mudahan bisa membuat kita menahan diri dari memaksakan cara belajar dan perlakuan yang tidak tepat pada siswa.
(Sumber : www.shadiqin.com)
Read More...